cerpen Karya : Kimey Halim
Dibalik Buku Harian
Sang
surya kembali menampakan senyumnya, tak terasa jam didinding kamarku menunjukan
pukul 06:00 pagi , saatnya ku bangkit dari tempat tidurku dan melawan rasa
kantuk dimata ku ini
Pagi ini udara
sangat sejuk saatnya aku harus bergegas berangkat kesekolah untuk menimba ilmu,
perjalanan yang cukup lama membuat ku lelah tapi udara yang sejuk ini membuatku semangat kembali untuk
menjalani hari-hari ini.
Aku duduk
dibangku kelas IX di SMPN Bina Karya. Disekolah aku hanya mempunyai seorang
sahabat yang sanga baik kepada ku, ia adalah Ani. Kami selalu bersama-sama
untuk meraih masa depan yang gemilang disekolah kami. Persahabatan kami dimulai
dari taman kanak-kanak , sejak taman kanak-kanak hingga SMP kami selalu
bersama-sama dan selalu kompak , Ani
selalu jujur padaku begitu juga dengan diriku. Pagi ini aku dan Ani mempunyai
rencana , setelah pulang sekolah akan pergi ketoko buku , aku dan Ani ingin
membeli buku resep masakan , aku ingin belajar memasak bersama Ani, jujur saja
di usia ku sekarang aku belum bisa memasak makanan yang enak.
Belum sempat
meneruskan pembicaraan tiba-tiba bel berbunyi, jam masuk pun tiba kini saatnya
ku untuk mencari ilmu, jam pelajaran
pertama dimulai, aku menengok ketempa duduk Danu, Danu adalah teman sekelasku.
Ya jujur saja aku memang menyukai Danu sejak pertama kali melihatnya , tapi
apakah danu menyukai diriku, aku termenung sejenak ku mengira danu menyukai ku
tapi aku tidak yakin dengan itu semua. Pelajaran hari ini ku lewati dengan
merenung, sungguh disayangkan. Jam pertama dan kedua telah berakhir saatnya ku
menginjakan kaki kekantin.
Ani menghampiriku,
“ kenapa kok bengong disini? “ Tanya ani.
“ aku sedang bimbang, menurutmu apakah danu menyukai ku?”
Tanya ku kembali dengan penasaran
“ ya ampun, memang kamu menyukai danu?” Tanya ani.
“ sepertinya begitu, aku juga tidak bisa menahan rasa didadaku
ini ” jawabku.
“ yasudah jadian saja kalau begitu ,hehe” jawab ani dengan
nada setengah mengejek ku.
Akupun merenungkan kembali kata-kata ani barusan.
Tak terasa jam
pulang sekolah telah tiba , waktunya ku bergegas bersama ani untuk menuju toko
buku langganan kami. Diperjalanan ku melihat danu bersama seorang wanita yang
tidak ku kenal, ku curiga sekaligus cemburu padanya , ku berfikir apakah wanita
itu adalah kekasih Danu, ah rasanya tidak mungkin. Ani memukul pundakku dengan
secepat kilat ,
“hey melamun lagi- melamun lagi, bagaimana sih kamu ini?,
kalau suka sama danu langsung aja bilang sama orangnya” ani berkata padaku.
“ emm, kamu enggak tau sih perasaan ku seperti apa sekarang,
malu tau masa cewek duluan yang nyatain perasaannya “ jawabku.
“ ya enggak apa-apa kali . kamu kan punya hak buat
menggungkapkan isi hati kamu” jawab ani.
“ iihh si ani ya bikin aku jadi tambah salting aja nih”
jawabku malu.
Ani hanya tersenyum kecil padaku.
Hari ini telah
ku lewati dengan gembira bersama ani, sesampai dirumah ani, ani berkata padaku
“ emm, kamu gak apa-apa kan kalau aku tinggal pergi ke Medan”
“ loh, kok begitu memangnya ada apa?” Tanya ku.
“ nenek ku sakit-sakitan , aku ingin menjenguk dan merawat
nenek ku di Medan” jawab ani.
“ tapi sampai kapan kau disana?” Tanya ku
“ mungkin satu bulan atau lebih “ jawab ani
“ ya ampun lama sekali
ni, nanti kalau tidak ada kamu aku bermain dan curhat dengan siapa dong?” Tanya
ku.
“kan masih ada danu, biar bagaimanapun juga danu kan teman
kita juga, ya walaupun kamu belum terlalalu mengenal danu” jawab ani
“ya sudah aku akan melepasmu” jawabku dengan nada sedih :’( .
“ emm, kamu jaga diri baik-baik ya selama aku gak ada di
samping kamu “ ani berkata padaku
“ oke bos, J tapi kok
kamu sepertinya mengenal danu jauh seperti yang aku bayangkan?” Tanya ku
penasaran
“ ya karena mama papa ku berteman dengan ayah bunda danu ,
jadi kami sudah saling mengenal”jawab ani
“ooohhh begitu, ya sudah aku pamit pulang dulu yani, hati-hati
dirumah ya, dah “
“oke, dah-dah”
Malam yang
dingin ku lewati sendiri, orang tua ku selalu meninggalkan ku untuk berbisnis ,
entah kapan mereka akan kembali . ku duduk didekat jendela kamar, ku
merenungkan jalan cerita hidupku ini,
sepertinya hidupku ini sangat
malang. Malam yang dingin ini berlalu sangat cepat.
“
danu sebenarnya aku menyukaimu sejak pertama kali melihat mu,
apakah perasaanmu juga
begitu?” kata ku.
“ who ? (siapa)” Tanya ku
“ani , she is my girlfriend”
jawab danu
“what,
kok selama ini dia ga pernah bilang padaku, ternyata selama ini kedekatan
kalian sebagai sepasang kekasih, oh my god, help me please” jawab ku
“sebenarnya ia ingin mengatakannya pada mu tapi dia tidak
ingin membuatmu bersedih dan kecewa mangkanya dia tidak member tahumu.” Jawab
danu.
“ dengan begini justru hatiku lebih sedih , hati ku rasanya
sangat sakit, seperti terbelah dengan pisau belatih, yaampun sakit sekali
danu.” Jawabku
“ yasudah jangan menangis dong, ku diberi amanat oleh ani untuk menjagamu, jadi jangan
menangis ya J”
Akupun spontan meningalkan danu dengan deraian air mata yang
mengalir cepat.
Ternyata day that me guess will
happy end in fill with tears :’( , making disappointed that very ultra :’(
Setelah
kejadian hari itu aku tidak pernah bertemu dengan danu lagi. Hari demi hari ku
lalui tanpa seorang teman. Ku lalui hari demi hari dengan menuntut ilmu yang
lebih dalam lagi tanpa memikirkan hal-hal yang membuatku sedih kembali. Tak
terasa sudah satu bulan lebih ani meninggalkan ku, aku pun inggin mengetahui
apakah ani sudah kembali ke Jakarta atau
belum. Ku bertanya pada ayah ani “ paman apakah ani sudah pulang keJakarta?”
“paman tidak tahu nak, itu semua tergantung pada ani sendiri,
paman tidak bisa memaksakan ani untuk kembali ke Jakarta , dan paman tidak bisa
memastikannya” jawab ayah ani.
“ kalau begitu bolehkah aku masuk ke kamar ani untuk meletakan
surat ini?”
“tentu saja boleh nak , silahkan masuk”
“terimakasih paman”
“maafkan paman nak, ani menyuruh paman untuk tidak memberitahu
semua ini pada mu, ia tidak ingin melihatmu sedih & kecewa padanya”
Aku tidak tahu harus berkata apalagi seakan bibirku kaku &
membisu. Semua ini lebih menyakitkan dibandingkan saat ani merahasiakan
hubungannya dengan danu.
Hari-hari datang
silih berganti , ku lewati semuanya dengan mimpi buruk yang
membayang-bayangiku. Hari ini ku mendengar kabar bahwa ani telah kembali.
Wajahku berseri kembali , ku bangkit dari keterpurukan ini. Akhirnya aku
bertemu dengan ani, aku langsung memeluk ani, dan berkata “ ani ,aku sangat merindukanmu, mengapa kamu
berbohong padaku, mengapa kamu menyembunyikan penyakitmu?”
“maafkan aku, aku tidak ingin membuatmu bersedih dan akhirnya
meneteskan air mata, aku tidak ingin membuatmu seperti itu hanya karena aku”
“tapi jangan seperti ini ani, jngan membohongiku , berkatalah
jujur pada ku ani”
“aku benar-benar minta maaf, please maafkan aku ya?”
“baiklah aku memaafkanmu,tapi jangan ulangi perbuatanmu ini lagi
ya, emm apakah penyakitmu sudah sembuh?”
“oke bos aku berjanji untuk tida mengulangi perbuatanku lagi J. Dan aku sudah sembuh dong, aku pulang karena aku
ingin sekali bertemu dengan mu sahabatku”
“wow, bagus kalau begitu ni, ayo ceritakan pada ku pengalamanmu
selama satu bulan lebih ini.”
Hari-hariku
berjalan seperti saat ani berada disisiku seperti dulu lagi , aku sangat
bahagia . ku lewati hari demi hari bersama ani dengan gembira tanpa
mementingkan kekasih lagi. Sampai saat ini kami masih bersahabat dan selalu
bersama.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6618546554679848952#editor/target=post;postID=8873409950520964226
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6618546554679848952#editor/target=post;postID=8873409950520964226
Tidak ada komentar:
Posting Komentar